A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam menjalani kehidupan. Karena dari sepanjang perjalanan manusia pendidikan merupakan barometer untuk mencapai maturasi (proses menjadi dewasa/matang) nilai-nilai kehidupan. Sesuai dengan tujuan pendidikan yang dijelaskan dalam Undang-undang RI No. 20 tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1 No.1, yang berbunyi:
”Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Begitu pentingnya pendidikan bagi setiap manusia, karena tanpa adanya pendidikan sangat mustahil suatu komunitas manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan cita-citanya untuk maju, mengalami perubahan, sejahtera dan bahagia sebagaimana pandangan hidup mereka. Semakin tinggi cita-cita manusia semakin menuntut peningkatan mutu pendidikan sebagai sarana pencapaiannya. Hal ini telah termaktub dalam Al-Qur’an surat al-Mujadalah ayat 11:
Artinya :
“Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Depag RI, 1991: 911)
Kualitas pendidikan diindikasikan dengan prestasi belajar, keterampilan dan tingkah laku siswa dimana ketiganya diperoleh dari proses belajar mengajar. Prestasi belajar merupakan salah satu hasil belajar dimana baik buruknyan belajar dipengaruhi oleh faktor yang terdapat dalam proses belajar mengajar.
Lengkapnya sarana dan prasarana belajar menimbulkan kondisi belajar yang kondusif dan menumbuhkan perasaan tidak jenuh saat sedang belajar oleh karena itu untuk meleksanakan pendidikan harus dimulai dengan sarana dan prasarana yang memadai serta pengadaan tenaga pendidik yang bermutu baik secara personil, sosial maupun profesional. Hal ini disebabkan karena pada dasarnya guru merupakan tenaga pelaksana langsung dilapangan sebagai ujung tombak keberhasilan pendidikan.
Guru tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kurikulum tetapi juga sebagai pengembangan kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum tersebut. Dengan suasana yang nyaman dalam proses belajar mengajar memberi ketentraman dan ketenangan dalam diri murid sehingga muncul motivasi belajar yang tinggi dimana motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong proses belajar.
Intelegensi dianggap sebagai suatu norma umum dalam keberhasilan belajar. Intelegensi dapat diartikan sebagai suatu kemampuan yang abstrak dari seseorang untuk memecahkan problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. Sifat-sifat pribadi seseorang yang sering disebut kepribadian juga turut memperoleh peran dalam belajar. Tiap orang mempunyai sifat pribadi atau kepribadian antara yang satu dengan yang lain sehingga kepribadian yang ada pada diri seseorang itu sedikit banyak mempengaruhi keberhasilan belajarnya.
Dalam pergaulan antar masyarakat terlihat adanya keakraban, kerjasama, saling mempengaruhi, gotong-royong untuk mencapai tujuan bersama. Pergaulan di sekolah tidak sekompleks dengan pergaulan dimasyarakat namun lebih terarah dan terkontrol sebab didalam aktifitasnya mempunyai dasar dan tujuan yang telah disiapkan sebelumnya, tata tertib yang mengikat dan mengatur para anggotanya seperti siswa, guru dan personal sekolah lain untuk berprilaku sesuai dengan tujuan pendidikan. Lingkungan pergaulan yang positif akan mendorong siswa untuk rajin belajar.
Sebelum dijelaskan mengenai prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan tentang pengertian prestasi. Bahwa yang dimaksud dengan prestasi adalah hasil yang telah dicapai. Dengan demikian prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh seseorang setelah melakukan suatu pekerjaan/aktivitas tertentu.
Jadi prestasi adalah hasil yang telah dicapai, oleh karena itu semua individu dengan adanya belajar hasilnya dapat dicapai. Setiap individu menginginkan hasil yang sebaik mungkin. Oleh karena itu setiap individu harus belajar dengan sebaik-baiknya supaya prestasinya berhasil dengan baik. Pengertian dari dua kata prestasi dan belajar atau prestasi belajar berarti hasil belajar, secara lebih khusus setelah siswa mengikuti pelajaran dalam kurun waktu tertentu. Berdasarkan penilaian yang dilaksanakan guru di sekolah, maka prestasi belajar dituangkan atau diwujudkan dalam bentuk angka (kuantitatif) dan pernyataan verbal (kualitatif).
Prestasi belajar yang dituangkan dalam bentuk angka misalnya 10, 9, 8, dan seterusnya. Sedangkan pretasi belajar yang dituangkan dalam bentuk pernyataan verbal misalnya, baik sekali, baik, sedang, kurang, dan sebagainya. Untuk memperoleh prestasi/hasil belajar yang baik harus dilakukan dengan baik dan pedoman cara yang tepat. Setiap orang mempunyai cara atau pedoman sendiri-sendiri dalam belajar. Pedoman atau cara yang satu cocok digunakan oleh seorang siswa, tetapi belum tentu cocok untuk siswa yang lain.
Perbedaan individu dalam hal kemampuan, kecepatan dan kepekaan dalam menerima materi pelajaran. Oleh karena itu tidaklah ada suatu petunjuk yang pasti yang harus dikerjakan oleh seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajar. Tetapi faktor yang paling menentukan keberhasilan belajar adalah para siswa itu sendiri. Untuk dapat mencapai hasil belajar yang sebaik-baiknya harus mempunyai kebiasaan belajar yang baik.
Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung.
Adapun prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut ilmu. Rendahnya prestasi belajar siswa dikarenakan kepribadian siswa yang berbeda-beda dalam proses penyesuaian dirinya melalui kegiatan belajar, kurangnya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah, kurangnya media pembelajran, pengaturan alokasi waktu yang kurang tepat, keterbatasan guru dalam menggunakan buku pelajaran yaitu guru hanya menggunakan satu buku panduan pembelajaran, kurangnya keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar serta pergaulan sehari-hari siswa yang kurang baik.
Berbagai faktor di atas saling berkaitan dalam mempengaruhi prestasi belajar. Apabila faktor-faktor itu dalam kondisi yang baik maka akan menciptakan suasana yang kondusif bagi kegiatan belajar sehingga memungkinkan para siswa memperoleh prestasi belajar yang optimal.
Siswa yang pergaulan sehari-harinya baik tentunya memiliki prestasi belajar yang tinggi. Di Madrasah Tsanawiyah Darussa’adah, prestasi belajar siswa bervariasi, begitu juga pada pelajaran Aqidah Akhlak. Untuk mengetahui pengaruh Pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestasi belajarnya, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul ”PENGARUH PERGAULAN SEHARI-HARI SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKIDAH AKHLAQ DI MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan di atas, maka yang menjadi topik permasalahan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi Pergaulan sehari-hari siswa di MTs Darussa’adah.
2. Bagaiman Pergaulan sehari-hari siswa di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
3. Apakah prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlaq cukup baik dan tinggi di MTs Darussa’adah..
4. Apakah kurangnya sarana dan prasarana dapat memepengaruhi prestasi belajar siswa.
5. Apakan pengaturan alokasi waktu dapat mempengaruhi prestasi belajar sisawa.
6. Apakan keterbatasan guru dalam menggunakan buku pelajaran dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa.
7. Apakah kurang aktifnya siswa dalam kegiatan belajar dapat mempengaruhi prestasi belajar sisawa.
8. Apakah kurangnya media pembelajaran dapat memepengaruhi prestasi belajar siswa.
9. Bagaimana Prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
10. Seberapa besar pengaruh pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang masalah, Perumusan masalah, kurangnya biaya, sarana dan prasarana yang mendukung serta terhambatnya waktu, maka penulis membatasi penulisan proposal skripsi ini sebagai berikut:
1. Bagaimana Pergaulan sehari-hari siswa di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
2. Bagaimana Prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
3. Seberapa besar pengaruh pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
a. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada pembatasan masalah dan perumusan yang diuraikan di atas, maka tujuan penelitian ini anatara lain::
1. Untuk Mengetahui Pergaulan sehari-hari siswa di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
2. Untuk mengetahui Prestasi belajar siswa pada pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Darussa’adah Cikaduuen
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengeruh pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata Pelajaran Aqidah Akhlak di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
b. Keguanaan Penelitian
Adapun kegunaan /manfaat peneltian ini antara lain:
1. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang faktor-faktor yang dominan dari tingkah laku sehari-hari siswa MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
2. Untuk pengembangkan pendidikan, khususnya pengembangan wawasan tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar.
E. Kerangka Pemikiran
Pergaulan adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan tentang segala hal yang berhubungan dengan orang lain. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996:296) menerangkan bahwa kata pergaulan berasal dari ‘gaul’ yang berarti hal bergaul, sedangkan kata pergaulan memiliki arti: ’hal bergaul‘ atau ‘kehidupan bermasyarakat’.
Jadi pergaulan biasa diartikan sebagai, “Segala hal yang berkaitan dengan interaksi antara seseorang dengan orang lain”. Sehingga pengertian pergaulan dapat disimpulkan bahwa dalam pergaulan merupakan suatu proses hubungan timbal balik antara individu yang satu dengan individu yang lain yang mempengaruhi, mengubah atau memperbaiki kelakuan induvidu lain atau sebaliknya.
Menurut Ki Hajar Dewantara lingkungan pergaulan dibagi menjadi tiga yang lebih dikenal dengan tripusat pendidikan, yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga merupakan miniature dari masyarakat dan kehidupannya sehingga pengenalan anggota keluarga sedikit banyak pasti akan memberi warna pada pandangan anak terhadap hidup bermasyarakat. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam lingkungan keluarga antara lain: status sosial ekonomi, suasana belajar, pola asuh orang tua, dan dukungan orang tua.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan tempat dimana anak melakukan kegiatan belajar secara arah dan terprogram dengan baik. Pergaulan sekolah berati segala kegiatan antara guru dengan siswa yang meliputi kegiatan pembelajaran, interaksi sosial serta komunikasi personal antar warga sekolah. Sehingga lingkungan pergaulan sekolah adalah lingkungan di mana guru dan siswa melakukan kegiatan belajar mengajar serta interaksi sosial dan komunikasi personal antar warga sekolah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dilingkungan sekolah antara lain:
1. Suasana belajar mengajar
2. Sarana dan prasarana belajar
3. Cara mengajajar
4. Teman satu sekolah
3. Lingkungan Masyarakat
Lingkungan masyarakat merupakan lingkungan yang berada di sekitar siswa yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan siswa termasuk mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar. Lingkungan masyarakat yang dapat mempengaruhi antar lain: pola hidup masyarakat, teman bergaul,dan media massa.
Prestasi adalah suatu tingkatan hasil yang diperoleh melalui serangkaian kegiatan proses belajar. Belajar merupakan aktivitas yang dilakuakan secara sadar dan aktif sehingga menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, sikap, kecakapan, keterampilan dan bertambahnya pengetahuan yang bukan disebabkan oleh proses pertumbuhan yang bersifat biologis dan perubahan tersebut bersifat konstan dan tahan lama. Jadi pengertian dari prestasi belajar adalah hasil maksimal yang dicapai dengan adanya perubahan dan perkembangan diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku. Faktor-faktor yang mempengaruhinya prestasi belajar antara lain:
1. Faktor individual
Faktor individual merupakan faktor yang ada dalam diri seseorang itu sendiri yang meliputi kecerdasan atau intelegensi, kematangan atau pertumbuhan, latihan dan ulangan, motivasi serta faktor pribadi
2. Faktor sosial
Faktor sosial merupakan faktor yang berasal dari luar individu yaitu meliputi keadan keluarga, guru dan cara mengajar, alat-alat pelajaran, lingkungan dan kesempatan.
Maka penelitian ini diskemakan sebagai berikut:
PARADIGMA VARIABEL X DAN Y |
Pergaulan sehari-hari siswa Variabel (x)
- keluarga - sekolah - masyarakat |
Prestasi belajar Siswa Variabel (y)
|
F. Hipotesis
Suharsimi Arikkunto (2006:62) menyatakan hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian yang terbukti melalui data yang terkumpul dengan syarat-syarat sebagai berikut:
1. Hipotesis dapat dirumuskan dengan singkat dan jelas.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori dikemukakan oleh para ahli atau hasil penelitian yang relevan.
Penelitian ini memiliki dua variabel yaitu variabel bebas (independent variable) (x) Pergaulan sehari-hari siswa dan variabel terikat (dependent variabel) (y) Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu apakah terdapat pengeruh antara antara pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestari belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di MTs Darussa’adah. Maka hipotesis yang digunakan adalah:
H0 = 0 : Tidak terdapat pengaruh antara pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog
Ha >0 : Terdapat pengaruh antara pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
G. Langkah-Langkah Penelitian
Langkah-langkah penelitian yang penulis tempuh adalah sebagai berikut:
1. Menentukan lokasi/Tempat dan Waktu Penelitian
a. Lokasi/Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di MTs Darusa’adah Cikadueun, kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang.
b. Waktu penelitian
Dalam penelitian ini peneliti membuat tabel rencana dan waktu peneltian sebagai berikut:
2. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
a. Populasi
Penelitian populasi dapat dilakukan apabila penelitian ingian melihat liku-liku yang ada dalam populasi. oleh karena itu, subjeknya meliputi semua yang terdapat dalan populasi. Berdasarkan penelitian tersebut, maka populasi yang akan diteliti dalam skripsi ini adalah siswa MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog jumlah seluruh siswa yaitu sebanyak 142 orang
b. Sampel
Sampel adalah sebagian atau awal dari populasi yang akan ditelititi. Dengan demikian karena subjek penelitian yang hendak penulis teliti lebih dari seratus maka sampel penelitian yang penulis ambil kurang lebih 21% dari populasi jadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 orang.
3. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif, yaitu metode peneltian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah yang sedang terjadi pada saat penulis melakukan penelitian di lokasi penelitian. Penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskriptifkan apa yang saat ini sedang berlangsung dan di dalamnya terdapat upaya-upaya mendeskriptifkan, mencatat, menganalisa dan menginterpretasikan kondisi yang sedang berlangsung saat ini (Sumardi Suryabrata, 1994: 18)
Winarno Surachmad 1990:40) mengemukakan ciri-ciri metode deskriptif yaitu:
a. Memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, pada masalah-masalah aktual.
b. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan kemudian dianalisis.
Dengan penelitian deskriptif akan lebih mempermudah peneliti mengumpulkan data dan informasi dengan melalui analisis dan mencatat gejala yang tejadi saat ini. Dengan asumsi teoritis tersebut, penulis akan menggunakan cara pengamatan, dioalog dan menganalisa dari gejala yang terjadi di lapangan.
4. Teknik Pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka dilakukan riset perpustakaan dan lapangan. Riset perpustakaan bertujaun unuk mempelajari buku-buku yang relevan dengan penelitian, sedangkan riset lapangan dilakukan untuk memperoleh data empirik dengan menggunakan teknik-teknik berikut:
a. Teknik Observasi
Observasi atau pengamatan adalah Suatu cara yang digunakan untuk mendapat informasi data yang diperlukan yang merupakan tingkah laku non-ferbal (Wahyu, 1992: 87). Jadi observasi adalah sebagai pengematan dan pencatatan dengan sistematis terhadap fenomena-fenomena yang diselidiki.
Teknik observasi yang digunakan mempermudah data melalui teknik pendekatan pengamatan secara langsung ke lokasi peneltian untuk mempermudah pengambilan data tentang Pengaruh Pergaulan sehari-hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlaq di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu cara yang digunakan oleh peneliti untuk tujuan mendapatkan informasi maupun pendirian secara lisan seorang responden, dengan wawancara tatap muka (face-to-face) antara pewawancara dan responden (Wahyu, 1992: 86). Pengumpulan data ini dilakukan pewawancara untuk memperoleh informasi tingkah laku sehari-hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlaq di MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog.
c. Angket
Angket adalah suatu cara alat untuk mengumpulkan data yang berupa daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk dijawab secara tertulis. Data disusun sedemikian rupa, respon tinggal hanya mengisinya, untuk mempermudah data-data yang sumbernya dari siswa sebagai sampel penelitian, penggunaan angket ini untuk mengumpulan data variabel X, yaitu Pergaulan sehari-hari siswa dan Variabel Y, yaitu Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak.
d. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mengambil data dari beberapa dokumen yang berupa gambar grafik pada sekolah yang menjadi objek penelitian.
d. Tes
Tes adalah serentetan atas latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap, intelegensia, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Penulis mengadakan tes tulis untuk mengetahui prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Akidah Akhlaq. Tes tulis ini berupa soal Mata Pelajaran Akidah Akhlaq yang diberikan kepada siswa MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog..
5. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Analisis data akan dilakukan dengan menggunakan teknik analisis statistik dengan menggunakan teknik analisis data korelasional, karena masalahnya terdiri dari dua variabel yaitu Pergaulan sehari-hari siswa dikategorikan sebagai variabel X, Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Aqidah akhlak variabel Y, untuk mendapatkan interpretasi yang sebenarnya maka perlu dianalisis berdasarkan data yang dilakukan dengan menggunakan dua pendekatan, untuk pendekatan kuantitatifnya, maka analisis dengan pendekatan statistik dengan menggunakan teknik:
1. Analisis tendensi sentral dengan rumus:
a. Menentukan Range (R) dengan rumus
R= Data terbesar –data terkecil
b. Menentukan banyak kelas
K= 1 + 3,3 Log n
c. Menentukan panjang interval dengan rumus
P =
2. Analisis tendensi sentral standar deviasi dengan rumus:
a. Menghitung Mean dengan rumus
x =
b. Menghitung Median dengan rumus
Me = b + p
c. Menghitung modus dengan rumus
Mo= 3 Me – 2x
d. Menghitung standar deviasi dengan rumus
SD =
3. Analisis korelasional dengan rumus
Teori Analisis product moment dengan rumus
rxy =
4. Uji hipotesis
Untuk uji hipoteisis menggunakan rumus:
t=
5. Analisis kontribusi variabel x terhadap variabel y prosentasi, dengan rumus
c.d= r2 x 100%
H. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan skripsi ini tersusun pada lima bab, yang satu sama lainnya berupa rangkaian pembahasan yang terpadu.
Bab I Pendahuluan yang di dalamnya berisikan latar belakang masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Pemikiran, Hipotesis, Langkah-langkah Penelitian, Sistematikan Penulisan.
.Bab II: kondisi objektif MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog terdiri dari Sejarah Singkat MTs Darul Muqimin Babakan Gorobog, letak geografis Keadaan Sarana dan Prasarana, Keadaan Guru, Keadaan siswa.
Bab III Analisis teoritis tentang pengaruh pergaulan siswa sehari-hari terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak, Pergaulan Sehari-Hari, Prstasi belajar, Prestasi belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak.
Bab IV Analisis empiris tentang pengaruh pergaulan siswa sehari-hari terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran aqidah akhlak, terdiri dari Pergaulan sehari-hari siswa di MTs Darussa’adah, Prestasi Belajar Pada Mata pelajaran Aqidah akhlak, Pengaruh Pergaulan Sehari-Hari siswa terhadap prestasi belajar siswa pada Mata Pelajaran Akidah Aqhlak, Pembahasan.
Bab V penutup: terdiri dari Simpulan, Saran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar